About Me?


never really grow up, i just learn how to act in public 

lahir pada 15 Maret 1985 di sebuah desa kecil di Jawa Timur, aku dibesarkan dengan penuh kasih oleh kedua orangtuaku. aku berusaha menjalani hidupku dengan segala ketulusan dan kejujuran sebagaimana yang telah diajarkan oleh kedua orangtuaku.

masa kecilku bahagia, dengan segala kekurangan yang dikalahkan oleh kasih sayang yang berlebih dari kedua orangtuaku. beberapa kota aku datangi, tinggali, dan tinggalkan dalam perjalananku.

tingkat pendidikanku "cukup", iya, cukup untuk menyakinkan aku untuk bertindak bodoh menantang jalan hidupku dimasa depan. 

aku memulai pendidikanku di beberapa taman kanak-kanak di beberapa kota. beberapa, karena saat itu, usia ku mungkin belum cukup matang untuk mengendalikan fisikku.

pendidikan dasar, serta menengah pertamaku kuhabiskan di 3 kota berbeda, bukan, bukan karena tingkah lakuku, namun memang karena keluargaku yang sedang mencari jalan kami.

aku menghabiskan masa pendidikan tingkat menengah atas, di satu kota. kota yang penuh kenangan, dalam masa yang kabarnya tak terlupakan karena keindahannya. masa pubertas, yang sepertinya terlalu prematur setelah ku kilas kembali.

masa itu, aku terlalu sibuk bergembira mengenal dunia, dalam cara yang bodoh, terpukau oleh hedonisme yang dijajakan oleh lingkunganku, semuanya nampak menyenangkan masa itu, tanpa menyadari apa yang sebenarnya aku lakukan. dan sepertinya aku masih menjalaninya, hingga kini.

pendidikan tingkat lanjut, disini aku gagal mengabulkan harapan kedua orangtuaku, aku terlalu lanjut dalam kegembiraanku, gembira karena kebebasan semu, gembira dalam kebersamaan yang dangkal, yang terlalu aku resapi hingga akhirnya aku tersadar, aku sendiri dalam "kebersamaan".

aku sadar, aku gagal menyelesaikan pendidikanku sesuai harapan orangtuaku, namun aku mencoba membuktikan kepada mereka, aku akan bisa, mampu, menafkahi diriku sendiri, orang terdekatku, dan aku akan membentuk keluarga kecilku sendiri, dari kaki dan tanganku sendiri.

bukan, bukan aku menentang garis ku sebagai mahluk sosial, namun ini jalan penebusan yang coba kupilih. egois memang, bermain dan beresiko, tapi bukankah pelajaran setelah permainan resiko itu yang berharga? 

dan, disinilah aku.
dalam usahaku mencari
dalam usahaku berbagi
dalam usaha, bermain ditengah benteng doa orangtuaku

Popular posts from this blog

Hakuna Matata... Madafaka!

U Mild U Bikers Festrack Modification Contest 2010

Pasukan Pantang Pulang Sebelum Maghrib!