Jig of Joy

edisi kesekian... harus diakui, secuek apapun, rasa kangen rumah itu sering dateng, khususnya disaat problem numpuk. kangen rumah, tempat dimana semua berasa nyaman, jauh dari masalah, tempat perlindungan paling jempolan. rumah, yang sebenernya klo diitung realitanya, cuman 4 taun saya jadi penghuninya . bandingkan, sama kontrakan yg sekarang, yg udah masuk taun ke 8.. dua kali lipat, tapi gimana pun, rumah selalu menawarkan hal yang ga bisa didapet dimanapun, sebaik apapun tempat itu. kehangatan keluarga, rasa khawatir dari keluarga, yang dulunya sempet dirasa risih, ternyata setelah ninggalin untuk beberapa taun, saya merindukan nya. rumah, dengan segala peraturan dari emak yang dulu rasanya terlalu berlebihan, sekarang saya rindukan. Dear God, i miss my home sweet home.. i miss my hometown... i miss my family... i miss the way they scold me when i do something wrong..

banyak yg mau ditulis, cuman lagi2 keduluan... jadi, hari ini, sedikit tulisan aja. here we go.... berawal dari kurangnya keterbukaan, dan dasar "silaturahmi", masalah berkembang, jadi pelik, dan saya yakin menimbulkan kebimbangan yang luar biasa di satu pihak, dan sakit hati dipihak lainnya... human nature, or so they call it, manusia ga bisa puas dengan apa yang mereka miliki , dan mereka akan selalu merindukan (dalam tingkat yang berbeda-beda) apa yang pernah mereka miliki. in my case, my partner used to say : "i dont wanna hurt someone else" but what she doesnt realize is, she's hurting me when she do that..... a little bit selfish maybe, but it is the truth...... "The past can't hurt you anymore, not unless you let it"   -Alan Moore, V for Vendetta