Posts

Showing posts from July, 2012

Ini Fiksi

Tubuh rentanya tersudut di dingin malam, tersendiri didalam keramaian. Ia merintih, walaupun kurasa ia terlihat ingin menjerit. Menjerit kepada dunia, menyerukan kepada dunia bahwa tubuhnya tak lagi mampu mengimbangi semangat hidupnya. Namun ia hanya merintih, didepan selembar kain sebagai alas dagangan kecilnya, ia bertahan. Sesekali terbatuk menahan angin malam, sosok rentanya yg hanya terbalut pakaian sederhana dan kerudung nyaris tak terlihat di sela ramainya malam. Namun malam ini, semangatnya untuk bertahan terlihat jelas dimataku. mengundangku untuk memperhatikannya, mencari pelajaran yg bisa kutarik dari potret nyata didepanku. Dan aku tersadar, kuhadapi sosoknya untuk meminta maaf atas keegoisanku. Kami berbicara cukup lama, walau pada awalnya ia tampak curiga kepadaku, namun dibalik jaketku, ia terus menjawab satu demi satu pertanyaanku. Nadanya tak jelas terdengar, namun keikhlasannya jelas terasa. Kami masih terus berbicara, sementara batang rokokku terasa semakin

Malam dan Ajarannya

Seseorang pernah berkata : “bahagia itu sederhana” Sedangkan orang yg lain berkata : “hidup ga sesederhana impian” Mirip,tipis, sama2 benar. disaat yg bersamaan, sama2 kurang. Pertanyaannya, siapkah kita utk memilih? Antara realita; atau mengejar impian. Keduanya tidak ada yg salah khan? Selama penjalanannya tidak setengah2. Dan bersedia belajar menerima segala resiko nya. Bbrp kawan menyesalkan keputusan yg pernah dibuat. Mereka menskenariokan segala kemungkinan yg mungkin terjadi bila keputusan dulu berbeda. But,this is life. Shits happens. We can’t turning back time. No one can. And i won’t live in regrets. Yg bisa dilakukan adalah kembali mememutuskan keputusan baru yg mungkin akan berguna, atau mungkin tidak. Dan mengambil pelajaran. Iya, mengambil pelajaran. Pelajaran yg seharusnya menjadikan kita untuk semakin bijak seiring waktu. Pelajaran yg menjadi kesimpulan untuk dijadikan referensi lain dalam memandang hidup. Mungkin tidak

Hari Bersama Tuhan

Bukan, ini bukan cerita religi. Bukan untuk menumbuhkan simpatik atau pun memacu semangat beragama. Ini cuman pengalaman pribadi, obrolan satu arah antara aku dan Tuhan ku. Satu hal yg cukup lama kutinggalkan, yg kemudian kembali kulakukan berkat seseorang yg telah dikirimNya utk sekedar meneruskan bisikanNya. Dengan dosa dan sakit hati yg terlewati, kurasa betapa luas pengampunanNya. Betapa besar kekuatanNya. Memberikan keikhlasan hanya dalam sekejap saja. Kekecewaan mungkin akan tetap ada, namun doa dr orang terdekat, bahkan doa dr mereka yg hampir kubenci. Memberikan kemudahan dalam menghadapinya. Kembali untuk melanjutkan pencarian akan makna dr idealisme dalam hati. Idealisme yg sempat kupikir telah runtuh. Namun ternyata hanya terkubur sementara oleh kebutaan perasaan. Idealisme yg aku tau harusnya kuasah agar semakin tajam, bukan untuk melukai, namun untuk melindungi. Satu yg kudapatkan dalam obrolanku dengan Tuhan. Kita berjuang bu