new day: new glory or new shit? or it just piece of shit from the past?
sometimes, to start a new day, we've got to clean up first some mess we left on the other day.... maybe.
untuk sebagian orang, kadang berat rasanya untuk melakukan hal ini, karena mungkin jauh di dalam hati mereka, mereka masih berharap bahwa kekacauan itu masih bisa buat disusun kembali.
mereka menjalani harinya dengan berhati2 menyembunyikan kenyataan, terkadang dengan alasan privasi, gengsi, malu, atau bahkan yang lebih parah, menjalani kehidupan baru nya, dengan tujuan untuk mendapatkan kembali masa lalu mereka.
mereka yang pernah jatuh di-masalalu-nya, jelas ga bakal mau kembali jatuh, karena itu bodoh.
tapi, kalau nasib memilih untuk kembali jatuh? apakah cukup sebagai alasan untuk menghalalkan berbagai cara untuk bertahan?
hari akan selalu baru, akan akan selalu ada masalalu-masalalu yang baru. dan itu artinya selalu ada berbagai kemungkinan yang namanya masadepan. pertanyaannya, masadepan yang baik? atau lebih buruk?
jelas ga akan kejawab sebelum kejadian..
mungkin, sebagian orang akan memilih untuk menjalani masakini sebaik mungkin, dengan harapa akan mendapatkan jawaban yang terbaik pula.
tapi, ga dipungkirin juga, ada saat dimana hati, pemikiran dan keputusan ga sejalan. keinginan berubah setiap saat, ya karena perbandingan antara masalalu, masakini, dan harapan masadepan yang belum kejawab. basah sekarang-nya : Galau.
mungkin, tulisan ini mungkin berdasar kegalauan penulisnya, atau mungkin juga cuman sekedar catetan kecil dari pemikiran ga penting gegara ga bisa molor buat dibaca dan dipahamin lagi suatu saat. ya namanya galau, bebas kan?
anyway, back to topic, disaat saat pemikiran sama hati ga sinkron, ini saat rentan dimana keputusan gampang berubah. disadarin atau enggak, sedikit doktrin dari luar atau bahkan satu kebohongan kecil, bisa berpengaruh drastis ke hasil keputusan yang diambil.
kenapa? ya karena ke-tidak-sinkron-an itu tadi, yang ngebikin celah-celah yang gampang disusupin secara sadar ga sadar.
tapi, ada perbedaannya dari keduanya, saat celah itu ke-isi dalam ke-enggak-sadaran, hasil akhir nya mungkin adalah penyesalan dengan sedikit harapan untuk memperbaikinya.
beda, saat celah itu ke-isi, dengan kesadaran dan kita mengijinkannya. secara langsung, keputusan udah dibuat, dan apa pun hasil akhirnya, seharusnya kita sadar, itu keputusan yang udah diambil.
mbulet? jelas...;) sejak kapan pemikiran bisa simple?
se-simple apapun karakter seseorang, pemikiran tetep mbulet... karena otak ga pernah berhenti mikir, mikir tentang kemungkinan, mikir tentang hasil, mikir tentang kesalahan, mikir tentang keberhasilan, dan mikir-mikir yang lain.
yup, hari besok bakalan dateng terus, cuman kita ga tau kapan berakhirnya. new glory atau new shit? mungkin lebih bijak kalo jawabannya : it depends on what we have done today, and how much we put sincerity in it
keep trying..
keep praying..
and remain sincere while doing it..
untuk sebagian orang, kadang berat rasanya untuk melakukan hal ini, karena mungkin jauh di dalam hati mereka, mereka masih berharap bahwa kekacauan itu masih bisa buat disusun kembali.
mereka menjalani harinya dengan berhati2 menyembunyikan kenyataan, terkadang dengan alasan privasi, gengsi, malu, atau bahkan yang lebih parah, menjalani kehidupan baru nya, dengan tujuan untuk mendapatkan kembali masa lalu mereka.
mereka yang pernah jatuh di-masalalu-nya, jelas ga bakal mau kembali jatuh, karena itu bodoh.
tapi, kalau nasib memilih untuk kembali jatuh? apakah cukup sebagai alasan untuk menghalalkan berbagai cara untuk bertahan?
hari akan selalu baru, akan akan selalu ada masalalu-masalalu yang baru. dan itu artinya selalu ada berbagai kemungkinan yang namanya masadepan. pertanyaannya, masadepan yang baik? atau lebih buruk?
jelas ga akan kejawab sebelum kejadian..
mungkin, sebagian orang akan memilih untuk menjalani masakini sebaik mungkin, dengan harapa akan mendapatkan jawaban yang terbaik pula.
tapi, ga dipungkirin juga, ada saat dimana hati, pemikiran dan keputusan ga sejalan. keinginan berubah setiap saat, ya karena perbandingan antara masalalu, masakini, dan harapan masadepan yang belum kejawab. basah sekarang-nya : Galau.
mungkin, tulisan ini mungkin berdasar kegalauan penulisnya, atau mungkin juga cuman sekedar catetan kecil dari pemikiran ga penting gegara ga bisa molor buat dibaca dan dipahamin lagi suatu saat. ya namanya galau, bebas kan?
anyway, back to topic, disaat saat pemikiran sama hati ga sinkron, ini saat rentan dimana keputusan gampang berubah. disadarin atau enggak, sedikit doktrin dari luar atau bahkan satu kebohongan kecil, bisa berpengaruh drastis ke hasil keputusan yang diambil.
kenapa? ya karena ke-tidak-sinkron-an itu tadi, yang ngebikin celah-celah yang gampang disusupin secara sadar ga sadar.
tapi, ada perbedaannya dari keduanya, saat celah itu ke-isi dalam ke-enggak-sadaran, hasil akhir nya mungkin adalah penyesalan dengan sedikit harapan untuk memperbaikinya.
beda, saat celah itu ke-isi, dengan kesadaran dan kita mengijinkannya. secara langsung, keputusan udah dibuat, dan apa pun hasil akhirnya, seharusnya kita sadar, itu keputusan yang udah diambil.
mbulet? jelas...;) sejak kapan pemikiran bisa simple?
se-simple apapun karakter seseorang, pemikiran tetep mbulet... karena otak ga pernah berhenti mikir, mikir tentang kemungkinan, mikir tentang hasil, mikir tentang kesalahan, mikir tentang keberhasilan, dan mikir-mikir yang lain.
yup, hari besok bakalan dateng terus, cuman kita ga tau kapan berakhirnya. new glory atau new shit? mungkin lebih bijak kalo jawabannya : it depends on what we have done today, and how much we put sincerity in it
keep trying..
keep praying..
and remain sincere while doing it..